Tampilkan postingan dengan label Info Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 September 2023

Sixth Principles of Education According to Ahli, Ada Ki Hajar Dewantara-John Dewey

ToriqoelSixth Principles of Education According to Ahli, Ada Ki Hajar Dewantara-John Dewey


The concept of education encompasses more than just the process of learning in a classroom; it also emphasizes character development, enhancing knowledge, keterampilan, and other factors that make people become better people.

Pendidikan can be defined as a systematic process for transmitting knowledge, skills, norms, and values to the following generation. In this situation, education plays a critical role in helping students develop their self-awareness and help them understand their immediate surroundings.

Adapted from the book Guru Hebat: The Millenial Era by I Luh Aqnez Sylvia, SS, STh, MSi, dk, istilah pendidikan berasal from the Yunani language, i.e. "pedagogik" with a strong focus on teaching knowledge to children.

In contrast, Roma people today still view education as primarily an educational endeavor or as a means of fostering hope for the potential of children who are sent out into the world on a regular basis.

Education covers many levels, from formal education such as school and college to informal learning such as everyday social experiences.

According to Law Number 20 of 2003, education is a conscious and planned effort to create a learning atmosphere and learning process so that students actively develop the potential for religious spiritual strength, self-control, personality, intelligence, noble character and skills. . needs himself and society. , nation and state.

To better understand the importance of education, let's look at the importance of education according to the following experts:

Definition of education according to experts

The father of Indonesian education is famous for his motto "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handyaani". Ki Hajar Dewantara defines education as an effort to advance moral education (inner strength and character), spiritual and physical growth. According to him, the goals of education are divided into three, namely. forms a rounded character, increases brain intelligence and achieves physical health.
KI HAJAR DEWANTORO

2. Herman H Horne
According to Horne, education is a continuous process of adapting people who have developed physically and spiritually to move to a higher level. Humans also have freedom and awareness which are realized intellectually, emotionally and humanly in the nature around them.

3. H Fuad Ihsan
Fuad Ihsan in his book "Basics of Education" defines education as a human effort to foster and develop both physical and spiritual potential in accordance with the values prevailing in society and culture. This aims to create existing values and norms so that they can be preserved for the next generation. The aim is to improve people's standard of living.

John Dewey explained the importance of education as a process that develops fundamental intellectual and emotional skills in relation to nature and fellow humans.

5. Redja Mudyahardjo
According to Redja Mudyahardjo, the meaning of education is divided into three, namely narrow, broad and alternative. The narrow understanding of education refers to all learning experiences that occur in the environment and throughout life (long-term education), while the broad understanding of education refers to the whole of life.

Alternatively, the definition of education is defined as all influences on children and adolescents that are imparted to them so that they are capable and fully aware of their social relationships.

Education is a process that aims to influence students so that they can adapt to their environment as well as possible so as to bring about changes in themselves so that they are able to function as a whole in social life.

Senin, 24 Agustus 2020

Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas 7 Kurikulum 2013




Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas 7 


KD : 3.1 Menganalisis proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara. 
4.1 Menyaji hasil analisis proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara. 

Materi : Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 

Rangkuman Materi : 
1. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara 
a. Pembentukan BPUPKI. 
BPUPKI dilantik oleh Jepang, beranggotakan enam puluh dua (62) orang yang terdiri atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan tujuh (7) orang anggota perwakilan dari Jepang. Ketua BPUPKI adalah dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua, yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso. 

BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi. Sidang resmi pertama dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945, membahas tentang Dasar Negara. Sidang kedua berlangsung tanggal 10 sampai dengan 17 Juli 1945 dengan membahas rancangan UndangUndang Dasar. 

b. Perumusan Dasar Negara 
Usulan mengenai rumusan dasar Indonesia merdeka dalam sidang pertama BPUPKI secara berurutan dikemukakan oleh Ir. Soekarno, Mr. Soepomo, dan Mr. Muhammad Yamin. Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menyepakati kesepakatan dalam satu rancangan pembukaan hukum dasar (undang-undang dasar). Persetujuan Panitia Sembilan ini termaktub di dalam satu rancangan pembukaan hukum dasar (undang-undang dasar). Oleh Ir. Soekarno rancangan pembukaan hukkum dasar ini diberikan nama ”Mukadimah”, oleh Mr. Muhammad Yamin dinamakan ”Piagam Jakarta”, dan oleh Sukiman Wirjosandjojo disebut ”Gentlemen’s Agreement”. Naskah mukadimah ”Piagam Jakarta” memiliki banyak persamaan dengan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 

2. Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara 
Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang, salah satu keputusan sidang PKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tercantum rumusan sila-sila Pancasila sebagai Dasar Negara. 

3. Semangat Pendiri Negara dalam Merumuskan dan Menetapkan 
Pancasila sebagai Dasar Negara Semangat kebangsaan disebut juga sebagai nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara kebangsaan atau nation state. Patriotisme berasal dari kata patria, yang artinya tanah air. Patriotisme berarti semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk mempertahankan bangsanya.

Demikian Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas 7 Kurikulum 2013, semoga bermanfaat.

Kamis, 26 April 2018

Hakekat Niat dan Ikhlas

Hakekat Niat dan Ikhlas
Allah berfirman :
 
مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيۡهِمۡ أَعۡمَٰلَهُمۡ فِيهَا وَهُمۡ فِيهَا لَا يُبۡخَسُونَ ١٥ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَيۡسَ لَهُمۡ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ إِلَّا ٱلنَّارُۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُواْ فِيهَا وَبَٰطِلٞ مَّا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ١٦

Artinya : 15. Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan
16. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan (QS. Huud : 15, 16)

Dari Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, dia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya segala pekerjaan itu ( diterima atau tidaknya di sisi Allah )hanyalah tergantung niatnya, dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang diniatkannya, maka barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa hijrahnya untuk mendapatkan dunia atau seorang wanita yang akan dia menikah dengannya, maka hijrahnya kepada apa yang dia niatkan. (HR. Muttafaq 'alaih)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya orang yang pertama kali diputuskan perkaranya di hari kiamat adalah seseorang yang mati syahid di jalan Allah, maka dia didatangkan, dan diperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telah diberikan kepadanya di dunia, lalu ia mengenalinya, maka Allah berkata kepadanya : apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat ini ? maka orang itu menjawab : aku berperang di jalan-Mu sampai mati syahid, maka Allah berkata : kamu berdusta, akan tetapi
https://toriqoel.blogspot.com/2018/04/hakekat-niatdan-ikhlas-allah-berfirman.html
kamu berperang agar dikatakan bahwa kamu adalah seorang pemberani, dan yang sedemikian itu telah diucapkan ( kamu telak dipuji-puji dst sebagai imbalan apa yang telah kamu niatkan.pent. ) maka diperintahkan supaya dia diseret di atas mukanya sampai dilemparkan di api neraka, dan seseorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya, dan menghapal al-Qur'an, lalu dia didatangkan dan diperkenalkan kepadanya segala nikmat yang telah dikaruniakan kepadanya di dunia, maka diapun mengenalinya, maka dikatakan kepadanya : apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat ini ? maka dia menjawab : aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain, dan membaca al-Qur'an untuk-Mu. Maka Allah berkata : kamu berdusta, akan tetapi kamu belajar dengan tujuan agar engkau dibilang seorang alim, dan engkau membaca/menghapal al-Qur'an supaya dibilang engkau seorang penghapal/pembaca al-Qur'an yang baik, dan semua itu sudah dikatakan ( kamu telah mendapat pujian yang kamu harapkan sebagai imbalan niatmu ) lalu diperintahkan agar dia diseret di atas mukanya sehingga dia dilemparkan ke api neraka, dan seseorang yang Allah berikan kepadanya keluasan rizki dan diberikan kepadanya segala macam harta, lalu dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telah diberikan kepadanya dan dia mengenalinya, maka Allah berkata kepadanya : apa yang kamu kerjakan dengan nikmat ini ? maka dia menjawab : tidak ada suatu jalan yang Engkau suka harta yang telah Engkau berikan agar dibelanjakan padanya kecuali aku telah membelanjakan harta itu di jalan tersebut karena Engkau, maka Allah berkata : Kamu berdusta, akan tetapi kamu melakukan itu agar dibilang bahwa kamu adalah seorang dermawan dan yang sedemikian itu telah dikatakan ( kamu telah mendapat pujian tersebut di dunia sebagai imbalan dari niatmu itu ), lalu diperintahkan agar dia diseret di atas mukanya sehingga dia dilemparkan ke api neraka. (HR.Muslim).

Keterangan singkat :
Niat adalah dasar segala perbuatan, oleh karena itu setiap perbuatan manusia diterima tidaknya disisi Allah sebatas niatnya, maka barangsiapa mengerjakan suatu pekerjaan niatnya murni karena Allah dan mengharapkan ganjaran akhirat, sedang perbuatannya itu sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka amalnya akan diterima oleh Allah, dan barangsiapa niatnya untuk selain Allah atau tidak ikhlas karena Allah seperti dia menyekutukan-Nya dengan makhluk, maka pekerjaannya itu akan ditolak dan akan menjadi bencana baginya.

Hikmah yang dapat diambil dari ayat dan hadits di atas :
Bahwa dari syarat diterimanya amal adalah ikhlas yaitu bermaksud dengan amalnya itu karena Allah Ta'ala.
Pentingnya ikhlas, karena amal tanpa ikhlas akan menjadi bencana bagi yang mengerjakan pekerjaan tersebut, walaupun pekerjaan tersebut termasuk dari perbuatan ibadah yang mulia ( seperti memberikan sedekah, membaca al-Qur'an, mengajarkan ilmu bagi orang lain, bahkan mati syahid dalam medan perang melawan orang-orang kafir).
Bahwa baiknya bentuk suatu pekerjaan tidak cukup untuk diterimanya amal itu di sisi Allah akan tetapi harus dibarengi dengan niat ikhlas.
Wajibnya memperbaiki niat dalam segala perbuatan, dan berusaha keras untuk selalu ikhlas dalam beramal.

Jumat, 07 Oktober 2016

Kumpulan Rumus Hitung Cepat Matematika

http://pembelajaran--kurikulum2013.blogspot.com/2016/10/kumpulan-rumus-hitung-cepat-matematika.html
Matematika adalah sebuah mata pelajaran yang tak pernah lepas dari rumus-rumus matematika, Dalam postingan kali ini sesuai dengan judul Kumpulan rumus hitung cepat  matematika yang bisa bapak/ibu guru pelajari cara hitung matematika dari berbagai rumus pastinya akan jauh lebih mudah dengan rumus cepat matematika, dan berikut contohnya : 
  • Rumus Kuadrat dua digit dengan awalan digit lima. Cara menghitungnya adalah dengan menambahkan bilangan 25 dengan satuan bilangan yang akan dikuadratkan. Kemudian kuadratkanlah satuan bilangan yang akan dikuadratkan tersebut. Lalu gabungkan (Khusus untuk angka satuan 1,2, dan 3 hasil kuadratnya harus dituliskan dengan 01, 04, dan 09)
Contohnya :
Berapa Kuadrat 56 = ?
25 + 6 (6 merupakan digit terakhir) = 31
Kuadrat 6 = 36
Hasil gabungan akhirnya adalah 3136

  • Rumus Kuadrat tiga digit dengan digit akhir lima. Firstly, kalikan angka sebelum angka lima dengan angka urutan selanjutnya dan kemudian tuliskan angka 25 di belakang dengan angka dari hasil pertama
Contohnya:
Berapa Kuadrat 225 = ?
Angka sebelum 5, yakni angka 22. Kemudian, angka setelah 22 yakni angka 23. Kemudian kita kalikan 22 x 23 = 506
Kemudian hasilnya kita tambahkan angka 25 di belakangnya, sehingga hasilnya adalah 50.625
  • Rumus kuadrat dua digit dengan digit terakhir satu. Ambil angka puluhan kemudian dikuadratkan (misalkan diperoleh C). Kemudian ambil kembali angka puluhan yang pertama (misalkan A), kemudian dapatkan 1 angka setelah angka puluhan tersebut (misalkan B). Lalu tambahkan A dan B, semisal diperoleh D. Akhirnya tambahkan C+D
Contohnya:
Berapa Kuadrat 31 = ?
Kuadrat 30 = 900 …. (C)
Angka setelah 30 (A), yakni 31 (B)
31 + 30 = 61 …. (D)
Jumlahkan C+D = 900 + 61 = 961

  • Rumus perkalian satu digit atau dua digit dengan 99. Mula-mula kurangi bilangan pertama dengan angka 1 terlebih dahulu kemudian kurangi bilangan 100 dengan bilangan tersebut. Hasil akhirnya tinggal digabungkan saja.
Contohnya :
Berapa 42 x 99 = ?
42 – 1 = 41
100 – 42 = 58
Hasilnya adalah 4158

  • Rumus perkalian dua digit dengan angka 11. Perhitungan ini seperti membalikkan telapak tangan. Mula-mula untuk bilangan pertama (selain 11), kita sisipkan dua digit tersebut, dengan 1 digit yang merupakan hasil penjumlahan kedua digit bilangan bersebut.
Contohnya:
Berapa 72 x 11 = ?
7 ? 2
7 + 2 = 9
Hasilnya adalah 792

  • Rumus perkalian dua digit dengan 101. Piece of pizza, yakni dengan cara tuliskan angkanya dua kali.
Contohnya adalah
Berapa 33 x 101 = ?
33ditulis 2 kali sehingga menjadi 3333

  • Rumus perkalian even number dengan 1,5 atau 2,5 atau 3,5 dan seterusnya. Kalikan bilangan pengalian dengan 2. Lalu bilangan pertama yang dikalikan dibagi dengan angka 2. Hasil akhirnya adalah perkalian dari bilangan pengalian dengan 2 dengan hasil dari bilangan yang dibagikan dengan angka 2.
Contoh 1 :
Berapa 32 x 2,5 = ?
2,5 x 2 = 5
32 : 2 = 16
Hasilnya adalah 5 x 16 = 80
Contoh 2 :
Berapa 20 x 7,5 = ?
7,5 x 2 = 15
20 : 2 = 10
Hasilnya adalah 15x 10 = 150
  • Rumus perkalian dua bilangan (dua digit) dengan nilai berselisih dua. Pertama-tama adalah kuadratkan bilangan di antaranya. Lalu hasilnya dikurangkan dengan 1
Contohnya:
Berapa 14 x 16 = ?
Kuadrat 15 = 225
Hasilnya adalah 225 – 1 = 224
  • Rumus perkalian dua bilangan dengan digit puluhan kedua bilangan yang bernilai sama dan jumlah digit kedua bilangan satuannya adalah 10
Mula mula kalikan bilangan puluhan dengan bilangan berikutnya , lalu kalikan masing-masing digit satuannya. Hasil akhirnya adalah penggabungan hasil dari bilangan puluhan yang di kalikan dengan bilangan satuan yang di kalikan.
Contohnya:
Berapa 38 x 32 = ?
3 x 4 = 12
8 x 2= 16
Hasilnya adalah 1216

Ternyata sangat mudahkan untuk mengerjakan perkalian dan kuadrat dengan rumus ini.

Demikianlah Kumpulan Rumus Hitung Cepat Matematika, semoga berguna dan bermanfaat.

Sabtu, 03 September 2016

Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas 7, 8 dan 9 Semester Ganjil dan Genap (KTSP)

https://toriqoel.blogspot.co.id/2016/09/perangkat-pembelajaran-matematika-kelas.html
Perangkat pembelajaran merupakan hal yang harus disiapkan oleh semua guru sebelum melaksanakan pembelajaran. Karena  perangkat pembelajaran adalah sebagai alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di luar kelas. 

Dalam postingan perangkat pembelajaran Matematika ini, untuk bapak ibu guru yang masih menggunakan KTSP yang masih belum menggunakan kurikulum 2013. Dan perangkat pembelajaran ini dapat diunduh secara gratis dan sudah berbentuk file microsoft word.

KKM Matematika Kelas 7, 8 dan 9
Prota Matematika Kelas 7, 8 dan 9
Promes Matematika Kelas 7 Setester 1
Promes Matematika Kelas 7 Setester 2
Promes Matematika Kelas 8 Setester 1
Promes Matematika Kelas 8 Setester 2
Promes Matematika Kelas 9 Setester 1
Promes Matematika Kelas 9 Setester 2
Silabus Matematika Kelas 7, 8 dan 9
RPP Matematika Kelas 7 Semester 1 dan 2
RPP Matematika Kelas 8 Semester 1 dan 2
RPP Matematika Kelas 9 Semester 1 dan 2