Di usia ke-36 tahun, Arema FC menghadapi perjalanan yang tidak mudah. Klub yang lahir pada 11 Agustus 1987 ini telah menjadi ikon sepak bola Indonesia, khususnya bagi masyarakat Malang Raya dan penggemar setia yang dikenal sebagai Aremania. Namun, tragedi yang terjadi pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan menjadi titik balik yang mendalam bagi klub, menguji kekuatan, kesetiaan, dan semangat mereka untuk terus maju.
Ghufiro lahum Dhunu Bahum. Tragedi Kanjuruhan menjadi salah satu peristiwa paling memilukan dalam sejarah sepak bola Indonesia, dengan dampak yang luas, baik dari sisi kemanusiaan maupun dalam konteks olahraga itu sendiri. Kehilangan, kesedihan, dan trauma dirasakan tidak hanya oleh keluarga korban, tetapi juga oleh seluruh ekosistem sepak bola nasional. Arema FC, sebagai klub yang terlibat langsung, harus menghadapi tantangan besar untuk bangkit dari keterpurukan ini.
Muhammad Yusrinal Fitriandi, General Manager Arema FC, menggambarkan situasi yang dihadapi klub ini dengan jujur. “Jujur Arema berada dalam fase yang semua sudah bisa mengetahui. Tapi tentu saja kita tidak boleh menyerah dengan keadaan, selain berusaha kita juga memohon pada yang diatas agar Arema diberikan kekuatan. Maka di usia ke-36 ini kita usung slogan Bismillah Bangkit, didalamnya ada banyak doa dan harapan agar semua bisa lebih baik.”
Slogan “Bismillah Bangkit” dipilih bukan hanya sebagai semboyan, tetapi sebagai doa, harapan, dan komitmen untuk membawa Arema FC keluar dari masa sulit ini. Dalam Islam, kata “Bismillah” berarti “Dengan menyebut nama Alloh,” yang mencerminkan permohonan dan keyakinan akan pertolongan Ilahi. Penambahan kata “Bangkit” menunjukkan tekad dan keinginan kuat untuk kembali ke jalur kemenangan dan kejayaan.
Sebagai bagian dari peringatan ulang tahun ke-36, Arema FC meluncurkan sebuah ilustrasi yang sarat makna dan simbolisme. Ilustrasi tersebut menampilkan singa, yang telah lama menjadi maskot dan simbol keberanian Arema FC, mengaum dengan penuh semangat. Sang singa mengenakan syal dengan tulisan “Bismillah Bangkit,” yang melingkar membentuk angka 36, mengingatkan kita akan perjalanan panjang klub ini. Di latar belakang, simbol-simbol khas Malang Raya mengokohkan identitas lokal yang selalu melekat pada klub ini, sementara bola api yang dicengkram oleh sang singa menggambarkan semangat pantang menyerah dan tekad untuk terus maju, meskipun badai datang menghadang.
Semangat yang coba dibangkitkan ini bukan hanya untuk para pemain dan manajemen klub, tetapi juga untuk Aremania dan masyarakat Malang Raya. Arema FC berusaha untuk tidak hanya bangkit dalam konteks olahraga, tetapi juga dalam membangun kembali hubungan emosional dan spiritual dengan para pendukung yang setia. “Intinya kita berusaha mengembalikan lagi semangat, bahwa Arema FC harus bergerak maju menjadi kebanggaan Aremania dan masyarakat Malang Raya,” tegas Inal.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perjalanan ini akan penuh dengan tantangan. Kebangkitan Arema FC bukan hanya soal meraih kemenangan di lapangan, tetapi juga tentang bagaimana mereka bisa menyembuhkan luka, baik di hati para korban Tragedi Kanjuruhan, keluarga mereka, maupun di kalangan Aremania. Ini adalah tugas besar yang memerlukan keberanian, keteguhan, dan komitmen dari seluruh elemen yang terlibat.
Menginjak usia ke-36 tahun, Arema FC bukan hanya sekedar klub sepak bola, tetapi sebuah simbol perjuangan, ketahanan, dan harapan. Bagi Aremania dan masyarakat Malang Raya, Arema FC lebih dari sekadar tim yang bertanding di atas lapangan; mereka adalah bagian dari identitas, kebanggaan, dan jiwa mereka. Oleh karena itu, slogan “Bismillah Bangkit” diharapkan mampu menjadi semangat kolektif yang menggerakkan seluruh elemen klub dan pendukungnya untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Dengan semangat yang terbarukan ini, Arema FC siap untuk melangkah ke depan, menjawab tantangan zaman, dan kembali mengharumkan nama Malang Raya di kancah sepak bola nasional maupun internasional. Perjalanan ini mungkin tidak mudah, tetapi dengan tekad yang kuat, doa, dan dukungan dari Aremania, Arema FC percaya bahwa mereka bisa bangkit dari keterpurukan dan kembali menjadi kebanggaan yang sesungguhnya.
Baca juga: Update Terbaru: Klasemen Medali Olimpiade Paris 2024 Hari Ini
1 komentar so far
bismillah
EmoticonEmoticon